Rabu, 25 Juni 2014

Antologi Puisi Menggenggam Dunia





Negeri Zamrut Katulistiwa
Ketika ruangan belajar bocor dan air  menggenang di pelataran SD Impres
selokan mapet karena padat perkampungan, iuran sekolah fiktif  jalan terus
pesta para kurcaci membelah kue dana pendidikan sebagai pelicin bagi-bagi rejeki
sebuah musabab yang harus dicari solusinya

Ketika ada beberapa oknum melanggar kode etik Sumpah pejabat usai dilantik
Sikat uang Negara demi kepentingan keluarga dan kroni-kroninya
Itu harus dipangkas sebagai aib berbangsa dan bernegara
sebuah musibah yang harus direnungi dan ditindaklanjuti

Masih Ingatkah bagaimana Patih Gajahmada Mempersatukan nusantara ?
Bagaimana  ribuan para pejuang berkorban jiwa raga mengusir kedzoliman di negeri ini
Maka stop mencaci maki negeri sendiri, Jangan jadi penakut dan pengecut !!!

Lihat bangunan megah berdiri  di negeri ini
Candi Borobudor, Prambanan, Masjid Istiqlal, Gereja Kathedral
Teloransi harus didepankan,  bukan egosentris yang nampak
Bukankah  ayat-ayat Tuhan memberi ajaran untuk saling menghargai
menghormati bukan saling menyakiti sesamanya.
Maka stop kekerasan atas nama agama

Marga satwa , beragam flora masihkah bias tumbuh mendiami negeri ini
Harimau Sumatra,  Cindrawasih di papua
 gaharu, cengkeh, pala,  kepulaga,  semoga masih lestari
demi generasi anak-cucu yang kelak mewarisi negeri ini
maka stop eksploitasi alam dan perburuan satwa atas nama apa pun.

Saatnya bangkit kembali membangun Negeri Nusantara 
Negeri Mutiara Mutumanikam, Zamrut Katulistiwa

                                                                          Pati, 18/12/13

Aloeth Pathi, lahir di Pati- Jawa Tengah. Karyanya dimuat  Mata Media dan antologi bersama, kelola Buletin Gandrung Sastra Media & Perahu Sastra. Tinggal di Jln. Ronggo Kusumo 204, Sekarjalak, Margoyoso-Pati.
E-mail : margoyoso-cah@yahoo.com . No hp; 085225149959

Tidak ada komentar:

Posting Komentar