Negeri
Zamrut Katulistiwa
Ketika ruangan belajar bocor
dan air menggenang di pelataran SD
Impres
selokan mapet karena padat
perkampungan, iuran sekolah fiktif jalan
terus
pesta para kurcaci membelah kue
dana pendidikan sebagai pelicin bagi-bagi rejeki
sebuah musabab yang harus
dicari solusinya
Ketika ada beberapa oknum
melanggar kode etik Sumpah pejabat usai dilantik
Sikat uang Negara demi
kepentingan keluarga dan kroni-kroninya
Itu harus dipangkas sebagai aib
berbangsa dan bernegara
sebuah musibah yang harus
direnungi dan ditindaklanjuti
Masih Ingatkah bagaimana Patih
Gajahmada Mempersatukan nusantara ?
Bagaimana ribuan para pejuang berkorban jiwa raga mengusir
kedzoliman di negeri ini
Maka stop mencaci maki negeri
sendiri, Jangan jadi penakut dan pengecut !!!
Lihat bangunan megah berdiri di negeri ini
Candi Borobudor, Prambanan,
Masjid Istiqlal, Gereja Kathedral
Teloransi harus didepankan, bukan egosentris yang nampak
Bukankah ayat-ayat Tuhan memberi ajaran untuk saling
menghargai
menghormati bukan saling
menyakiti sesamanya.
Maka stop kekerasan atas nama
agama
Marga satwa , beragam flora
masihkah bias tumbuh mendiami negeri ini
Harimau Sumatra, Cindrawasih di papua
gaharu, cengkeh,
pala, kepulaga, semoga masih
lestari
demi generasi anak-cucu yang kelak mewarisi negeri ini
maka stop eksploitasi alam dan perburuan satwa atas nama apa
pun.
Saatnya bangkit kembali membangun
Negeri Nusantara
Negeri Mutiara Mutumanikam, Zamrut Katulistiwa
Pati, 18/12/13
Aloeth Pathi, lahir di Pati- Jawa Tengah. Karyanya
dimuat Mata Media dan antologi bersama, kelola Buletin Gandrung Sastra Media & Perahu Sastra. Tinggal di Jln. Ronggo
Kusumo 204, Sekarjalak, Margoyoso-Pati.
E-mail : margoyoso-cah@yahoo.com
. No hp; 085225149959
Tidak ada komentar:
Posting Komentar