Rabu, 25 Juni 2014

Antologi Solo Dalam Puisi





DAFTAR PENYAIR ANTOLOGI SOLO , SASTRA PAWON 2014
1. Aji Ramadhan
    Ngasinan
    Kost Hero
2. Arif Saifudin. Y
    Jl. SlametRiyadi
    SetelahSuamiku, SiapaLagi
3. Chipz Mirza. S
    StasiunBalapan
4. Jo Pakagula
    SelokanBesar
5. M.Rian AzzamFakrullah
    AnyelirBalekambang Solo                      
6. Ekohm Abiyasa
    CatatanPerjalananRindu
7. Bagus Buram
    Gadis Surakarta Postkolonial
8. Moh. Ghufron C
    Perempuan Solo
9. Seruni
    HikPurwosari
10. Arif Hidayat
    MerasakanHujan di Solo
11. Pradita Nurmalia
    Solo Fenomena
12. Hendragunawan S Thayf
    Haiku-haiku Solo, Dari 9 Memori
13. Agus Bakar
    Pipuk Kecil danBaluwarti
    Orang-orang GWO Sriwedari
14. Alya Salaisha Shinta
    Pagi di PelataranDanarHadi
15. Budhi Setyawan
    TeringatLokananta
    SepoiCampursari
16. Jack Efendi
    Batik Sidomukti
    Tirtonadi
17. Kinanthi Anggraini
    Canting PerempuanLaweyan
18. Istichomatul Chosanah
    Masjid Agung Surakarta
19. Niam At-Majha
    Catatan Kota dalamBalutanMalam
20. Khoirul Umam
    AkuMenyapamudenganPuisi
21. Retno Galih
    GulaliManis di Sekaten
22. Bambang Widiatmoko
    Keris di atasPintu
23. Yudhiteha
    Dari Manahan-PasarGedhe
24. Sofyan RH Zaid
    Greencap,1949.
    Bengawan
25. HasanBisri BFC
    Di JalanMargoyudan
26. Santi Almufaroh
    UntukSriwedari
27. Ahmad Ijazih
    AbdiDalem
28. Hardi Rahman
    MenungguKelahiran
29. Catur Hari Mukti
    BedoyoPakubuwono
30. Eddie Mus Soemanto
    Langgam Solo
31. Imam Khanafi
    Solo MalamItu
32. Padmo Adi
    Kita Kiri
    DirantaiRantau
33. Arifin Noor Hisby
    SelokaSebuahLagu
34. SyarifHidayatullah
    Malam yang Menguap
35. Muhammad IzzatAbidi
    Solo Sholawat
36. Muhtar S Hidayat
    Gadis Solo
37. Hendra Saputra
    Solo
38. WidaWaridah
    AkhirnyaAkuHarusPulang
    MemoarSebuahPerjalanan
39. Arya Dimas
    KeretaApiSenja (Eyd?)
40. Arafat AHC
    SuraKata
41. Lufti Bachtiar
    Di Angkringanmu
42. NurniChaniago
    MengkajiBengawan (Eyd?)
43. M ZainudinAlkis
    SebelumKartasura (Eyd?)
44. Laura Rafti
    BumbuWaktu
45. Mar’atuAmalia
    MenikmatimudalamJarak,
    KotamudanNamaku
46. Sigit Rais
    GladagLangenBogan
47. Dyah Setyawati
    Solo KusebutRindu
48. Nurohman Sudibyo
    BersemayamDalam Taman
49. Fahmi Wahid
    BulanMerah di Kotamu
50. Dee (Diana Prima Resmana)
    RayankuTentangmu
51. En Kurliadinf
    Antara Surakarta keTawangmangu, AkuMenulisSajakUntukmu
52. KarismaFahmi Y
    Museum
53. Julian Fikri Lestari
    Pasar Klewer
54. DyahKenconoPuspitoDewi
    AntaraKlewerdanGlembuk Solo
55. WeniSuryandari
    MenungguBulan
56 Puspita Ann
    Serabi Notosuman
57. Niken Kinanti
    Broken Verse
58. Isbedy StiawanZs
    Di SebuahPasar
59. Gunawan Tri Atmodjo
    Fragmen Sekaten
60. Ummi Rissa
    Melukat Cinta di PasarKlewer
61. Siti Hapsari
    Sepanjang Kenangan di Alun-Alun
62. Ardi Susanti
    Perempian BerkebayaHijau
63. SuyitnoEthex
    Nasi Kucing
64. Ahmad Alfi
    Gadis Solo dan (puisi)
65. Effendi Yusuf
    Kotaku Kota Solo
66. G.I. AlpaTano (Shalihin Muhammad)
         Sekaten
67. SitiKhosraturrohmah
     Batik Laweyan
68. M. RomyanFauzan
      Di StasiunPurwosari
69. Dimas Indiana Senja
      Seantara
70. LinggarRimbawati
      Solo
71. BadrulMunir Choir
      JejagongKartasura
      PagiButa di SebuahKlenteng
72. Novi NurulFandilah
      MimpidanLengkunganJari
73. Sekar Arum
      FragmenPurwosariFragmenKlewer
74. FaizyMahmoedHaly
      Sebuah Memo di Masjid Agung Surakarta
75. DhinarDewiIstini
      MembukaIngatan
76. AuliaNurInayah
      MenikamIngatanTentangKematianmu
77. Ahmad Amiruddin
      Angkringan
78. Rio Pamungkas
      Bengawan Solo
79. Abdul LathifRamly
      Mausoleum
80. AloethPathi
      Kota Solo SedarahMerahPutih

81. RatmurtiMardika
      Hik
82. AnisaAfzal
     IbukuPemainSiter
     Sajak di Pasar Klewer
83. AfrizalMalna
      Di bawah Gamelan Gatoloco
      Buka Tentang Patah
84. Stebby Julionatan
      RUMAH JOKOWI
85. Kartikasari
     NOSTALGIA SOLO
86. Shenobi Mikael
     Mozaik IngatanTentang Solo




Kota Solo Sedarah Merah Putih
: Solo 1905
Sebuah bangunan tua
Teras gudang batik sisa kenangan  Sarekat Dagang Islam
Seorang  pribumi Samanhudi  Menitipkan tekad perlawanan[i]
menuntut rasa keadilan atas perbedaan kelas
kobar pergerakan di persada negeri
menangkap detak jantung api progresif  para inlanders
kibarkan panji-panji Sarekat Islam

Solo hampir kehilangan Darah rakyat
Tempat darah merah para proletart menyusun kekuatan
kemelut awal tentang darah biru tersisih
ciptakan pembangkangan kaum ningrat terpelajar
Keraton telah di duduki kaum Holand Naderland

: Solo 1948
Kaum Rakyat Jelata
Laskar merah berjuang sampai mati demi tegak kedaulatan negeri
“sekali Merdeka tetap merdeka” Tak ada kompromi buat para kolonialis
Cita-cita luhur Perjuangan pertahankan kemerdekaan
Pemuda Progresif Revolusioner Tak kan mau berunding dengan imprialis
Sikap ambigu penguasa atas dalih perjuangan diplomasi
anggap itu sebagai pengkhianatan perjuangan Rakyat
Perseteruan antar putra bangsa semakin meruncing
Perjuangan demi sebuah kepentingan.[ii]
Pergerakan ternodai kepentingan kompromis
Mereka  saling tikam salah artikan kebijakan-kebijakan pusat
Laskar Merah harus tertumpas  Pasukan Siliwangi
Mereka dicap sebagai pemberontak merorong kewibawaan Negara.

: Solo 1966
“air mengalir sampai Jauh akhirnya ke laut” syair romantisme penghibur lara
akan terus hidup, dinyanyikan sebagaimana nama penciptanya.[iii]
Kali Bengawan Solo saksi memerah darah mengucur sepanjang kali
Para Pejuang maupun pemberontak pemerintah tertumpah darahnya
 Atas nama apa mereka membunuh dan terbunuh?
Solo tetap Solo
Kesunyian pasca 65, apa yang bisa diharapkan seniman pada kesenian ?
Potret Kota Solo Mencekam hitam kelabu
Mereka mati suri,
 hal  paling waras, menyelamatkan diri masing-masing
Bungkam mulut tak bersuara, mata melihat tak bersaksi,
rintih jerit terdengar seperti ilusi dan halusinasi
mendung hitam di langit pertiwi

: Solo 1998
Peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti di Jakarta
Meledaklah perlawanan rakyat, bergerak atas nama perubahan
perjuangan nasib rakyat kecil terkungkung pemerintahan otoriter
mereka Bergerak dijalanan Kota Solo
rakyat marah Mencaci maki  penguasa
Menafsiri  reformasi berbagai macam arti
terkadang begitu kurang dimengerti bangsa sendiri
Hingga beberapa ratusan nyawa dikorbankan sebagai tumbal jaman
Asap mengepul disisa reruntuhan gedung
Hancur terjarah
Terbakar kota Solo
Menyabut hari baru di sebuah negeri
Semangat menatap  esok penuh keyakinan
Pertanyakan Kemerdekaan dibangunkan kembali
dari mimpi yang selalu meninabobokan

: Solo hari ini
Mengalirlah darah sakit di sungsum tulangmu
Tak ada merah membalut tulangmu
Memasuki generasi tanda Tanya,
masih Sedarah Merah Putih kah kota ini?
Kota lama dihuni para pendatang,  merubah wajah pribumi
terpoles modernisasi dan  siap menggerus budaya tradisi
Habislah darah di sungsum tulangmu

                                                                                  Sekarjalak, 5 Januari 2013


[i] Samanhudi, seorang tokoh dan pendiri Sarekat Dagang Islam,  pergerakan beliau  menolak monopoli pihak Thiong Hoa dan kaum ningrat,
[ii] Peristiwa di Solo, pembunuhan atas diri kolonel Sutarto, Komandan TNI Divisi IV, dan kemudian pada permulaan September 1948 dengan penculikan dan pembunuhan terhadap 5 orang perwira TNI, yaitu major Esmara Sugeng, kapten Sutarto, kapten Sapardi, kapten Suradi dan letnan Muljono. Juga diculik 2 orang anggota PKI, Slamet Wijaja dan Pardijo. 24 September dimasukkan ke dalam kamp resmi di Danurejan, Jokjakarta,
[iii] Gesang Martohartono (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010 pada umur 92 tahun) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu Bengawan Solo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar