Kamis, 26 Juni 2014

Antologi Puisi Menolak Korupsi 2a




Antologi PMK Jilid 2: 1. A. Ganjar Sudibyo (Semarang)2. A’yat Khalili (Sumenep)3. Aan Setiawan (Banjarbaru)4. Abah Yoyok (Tangerang)5. Abdul Aziz H. M. El Basyroh (Indramayu)6. Abdurrahman El Husaini (Martapura)7. Acep Zamzam Noor (Tasikmalaya)8. Ade Ubaidil (Cilegon)9. Adi Rosadi (Cianjur)10. Agus R. Subagyo (Nganjuk)11. Agus Sighro Budiono (Bojonegoro)12. Agus Sri Danardana (Pekanbaru)13. Agus Warsono (Indramayu)14. Agustav Triono (Purwokerto)15. Agustinus (Purbalingga)16. Ahlul Hukmi (Dumai)17. Ahmad Ardian (Pangkep)18. Ahmad Daladi (Magelang)19. Ahmad Samuel Jogawi (Pekalongan)20. Ahmadun Yosi Herfanda (Jakarta)21. Akaha Taufan Aminudin (Batu)22. Akhmad Nurhadi Moekri (Sumenep)23. Alex R. Nainggolan (Tangerang)24. Ali Syamsudin Arsi (Banjarbaru)25. Allief Zam Billah (Rembang)26. Aloeth Pathi (Pati)27. Alya Salaisha-Sinta (Cikarang)28. Aming Aminudin (Mojokerto)29. Andreas Kristoko (Yogjakarta)30. Andrias Edison (Blitar)31. Anggoro Suprapto (Semarang)32. Anna Mariyana (Banjarmasin)33. Ansar Basuki Balasikh (Cilacap)34. Arba’ Karomaini (Pati)35. Ardi Susanti (Tulungagung)36. Ardian Je (Serang)37. Arsyad Indradi (Banjarbaru)38. Asdar Muis R. M. S.(Makassar)39. Asmoro Al Fahrabi (Pasuruan)40. Asril Koto (Padang)41. Asyari Muhammad (Jepara)42. Autar Abdillah (Sidoarjo)43. Ayu Cipta (Tangerang)44. Badaruddin Amir (Barru)45. Bambang Eka Prasetya (Magelang)46. Bambang Karno (Wonogiri)47. Barlean Bagus S. A. (Jember)48. Bontot Sukandar (Tegal)49. Budhi Setyawan (Bekasi)50. Chafidh Nugroho (Kudus)51. D. G. Kumarsana (Lombok Barat)52. Darman D. Hoeri (Malang)53. Daryat Arya (Cilacap)54. Denni Melizon (Padang)55. Denny Mizhar (Malang)56. Diah Rofika (Berlin)57. Diah Setyawati (Tegal)58. Diana Roosetindaro (Solo)59. Didid Endro S. (Jepara)60. Dimas Arika Mihardja (Jambi)61. Dimas Indiana Senja (Brebes)62. Dini S. Setyowati (Amsterdam)63. Dinullah Rayes (Sumbawa Besar)64. Dulrohim (Purworejo)65. Dwi Ery Santoso (Tegal)66. Dwi Haryanta (Jakarta)67. Dyah Kencono Puspito Dewi (Bekasi)68. Dyah Narang Huth (Hamburg)69. Eddie MNS-Soemanto (Padang)70. Edy Saputra (Blitar)71. Efendi Saleh (Blitar)72. Eka Pradhaning (Magelang)73. Emha Jayabrata (Pekalongan)74. Endang Setiyaningsih (Bogor)75. Endang Supriyadi (Depok)76. Fahrurraji Asmuni (Amuntai)77. Faizy Mahmoed Haly (Semarang)78. Fakrunnas M. A. Jabbar (Pekanbaru)79. Fatah Rastafara (Pekalongan)80. Felix Nesi (Nusa Tenggara Timur)81. Fendy A. Bura Raja (Sumenep)82. Ferdi Afrar (Sidoarjo)83. Fikar W. Eda (Aceh)84. Fransiska Ambar Kristyani (Semarang)85. Gia Setiawati Mokobela (Kotamobagu)86. Gol A Gong (Serang)87. Habibullah Hamim (Pasuruan)88. Hadikawa (Banjarbaru)89. Haidar Hafeez (Pasuruan)90. Hardho Sayoko Spb. (Ngawi)91. Haryono Soekiran (Purbalingga)93. Hasan B. Saidi (Batam)94. Hasan Bisri B. F. C. (Jakarta)95. Hasta Indriyana (Bandung)96. Heny Gunanto (Pemalang)97. Herman Syahara (Jakarta)98. Heru Mugiarso (Semarang)99. Hidayat Raharja (Sumenep)100. Husnu Abadi (Pekanbaru)101. Iberamsayah Barbary (Banjarbaru)102. Ibramsyah Amandit (Barito Kuala)103. Isbedy Stiawan Z.S. (Lampung)104. Jefri Widodo (Ngawi)105. Jhon F. Pane (Kotabaru)106. Johan Bhimo (Sragen)107. Joko Wahono (Sragen)108. Jose Rizal Manua (Jakarta)109. Joshua Igho (Tegal)110. Jumari H. S. (Kudus)111. Juperta Panji Utama (Lampung)112. Kalsum Belgis (Martapura)113. Ken Hanggara (Pasuruan)114. Kidung Purnama (Ciamis)115. Kusdaryoko (Banjarnegara)116. Lara Prasetya Rina (Denpasar)117. Linda Ramsita Nasir (Bekasi)118. Lukman Mahbubi (Sumenep)119. M. Amin Mustika Muda (Barito Kuala)120. M. Andi Virman (Purwokerto)121. M. Enthieh Mudakir (Tegal)122. M. Faizi (Sumenep, Madura)123. M. Syarifuddin (Jember)124. M. L. Budi Agung (Temanggung)125. Maria Roeslie (Samarinda)126. Marlin Dinamikanto (Jakarta)127. Melur Seruni (Singapura)128. Memed Gunawan (Jakarta)129. Micha Adiatma (Solo)130. Mubaqi Abdullah (Semarang)131. Muhammad Rain (Langsa)132. Muhammad Rois Rinaldi (Cilegon)133. Muhammad Zaini Ratuloli (Bekasi)134. Muhary Wahyu Nurba (Makassar)135. Muhtar S. Hidayat (Blora)136. Mustofa W. Hasyim (Yogjakarta)137. Nabilla Nailur Rohmah (Malang)138. Najibul Mahbub (Pekalongan)139. Nike Aditya Putri (Cilacap)140. Novy Noorhayati Syahfida (Tangerang)141. Nurochman Sudibyo Y. S. (Indramayu)142. Pekik Sat Siswonirmolo (Kebumen)143. Priyo Pambudi Utomo (Trenggalek)144. R. B. Edi Pramono (Yogyakarta)145. R. Giryadi (Sidoarjo)146. R. Valentina Sagala (Bandung)147. Rezqie Muhammad Al Fajar (Banjarmasin)148. Ribut Achwandi (Pekalongan)149. Ribut Basuki (Surabaya)150. Rini Ganefa (Semarang)151. Rivai Adi (Jakarta)152. Riyanto (Purwokerto)153. Rohseno Aji Affandi (Solo)154. Rosiana Putri (Banjarbaru)155. Rudi Yesus (Yogjakarta)156. S. A. Susilowati (Semarang)157. Sabahuddin Senin (Kinabalu)158. Saiful Bahri (Aceh)159. Saiful Hadjar (Surabaya)160. Samsuni Sarman (Banjarmasin)161. Sayyid Fahmi Alathas (Lampung)162. Serunie (Solo)163. Soekoso D. M. (Purworejo)164. Soetan Radjo Pamoentjak (Batusangkar)165. Sri Wahyuni (Gresik)166. Sulis Bambang (Semarang)167. Sumanang Tirtasujana (Purworejo)168. Sumasno Hadi (Banjarbaru)169. Sunaryo Broto (Kaltim)170. Suroto S. Toto (Purworejo)171. Surya Hardi (Riau)172. Sus S. Hardjono (Sragen)173. Sutardji Calzoum Bahcri (Jakarta)174. Suyitno Ethexs (Mojokerto)175. Syafrizal Sahrun (Medan)176. Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin)177. Tan Tjin Siong (Surabaya)178. Tarmizi Rumahitam (Batam)179. Tarni Kasanpawiro (Bekasi)180. Tengsoe Tjahjono (Surabaya)181. Thomas Haryanto Soekiran (Purworejo)182. Titik Kartitiani (Tangerang)183. Toto St. Radik (Serang)184. Turiyo Ragilputra (Kebumen)185. Udik Agus Dhewe (Jepara)186. Udo Z. Karzi (Lampung)187. Wahyu Prihantoro (Ngawi)188. Wahyu Subakdiono (Bojonegoro)189. Wanto Tirta (Ajibarang)190. Wardjito Soeharso (Semarang)191. Wawan Hamzah Arfan (Cirebon)192. Wawan Kurn (Makassar)193. Wijaya Heru Santosa (Kutoarjo)194. Wyaz Ibn Sinentang (Ketapang)195. Yanusa Nugroho (Tangerang)196. Yatim Ahmad (Kinabalu)197. Yogira Yogaswara (Bandung)198. Yudhie Yarcho (Jepara)199. Zubaidah Djohar (Aceh)



BURUNG BANGKAI

Kemarin burung bangkai
Berebut tulang-tulang kehidupan
Matahari menatap nanar sudut kota
Meneriakan suara
gemuruh
Menggulung seperti gelombang
Ada kebekuan Menekan
*
Hari ini burung bangkai
Berebut iga-iga masa lalu
Mendung menghadang matahari
Ada janji mengkristal di atas ranting
**
Esok burung bangkai
Mencuri telur-telur kehidupan
Membius impian semu
Bertransaksi kesepian
Mendulang kesunyian rasa pesimis.

Semarang, 12 Mei 1994




GUGAT!

Kapan kau memberiku pekerjaan?
Kapan kau memberiku kehidupan layak?
Episode maling
Cerita bersambung pelacuran
Tragedi penggusuran kaki lima
Cerita kriminal perampokan
Sampah harus enyah
Seperti kertas yang dikepal
Dibuang ditong sampah
Orasi-orasi di podium
Di mimbar-mimbar
Memperlacurkan ajaran-ajaran Tuhan
Para rohaniawan Bertransaksi kavlingan surga
Pengusaha berencana membangun villa-villa di surga
Rakyat dijadikan bahan bakar
Untuk penghangat ruangan surga
Kami tak punya mimpi lagi
Satu-satunya angan-anganku telah kau rampas
Apalagi yang kupunya?
 
Smg, 27 Des 2005



LAGU LUGU BERLAGU

Na..na..na..
Rasa saling se-iya sekata
Takkan lagi ada
Harapan Serumpun
saling memiliki sirna
Inikah kematangan diri
atau globalisasi dini
ego berkata hak
bernyanyi demokrasi

Na..na..na..
Di bumi para bidadari turun
berdemo telanjangkan diri
ini dada ranum yang disajikan surga
reguklah cawan ini
anggur dari sungai nirwana
sang dewa pun tanggalkan syahwat
di pagar-pagar pinggir jalan
lindung teduh di pohon Quldi

Na...na..na...
Masuklah ! Pintu kubuka lebar
inilah jalan keselamatan
mengajilah pada kejujuran hidup
renungkan ketulusan bola mata anakmu
sangsikan kebenaran

Na.. na..na..
bisakah kita duduk disini bersama
bincang esok
tentang anakmu
anakku
anak-anak kita

Sekarjalak , 16 Mei 2005



BISAKAH YANG KALAH HARUS MENANG

Di layar kaca
Kau berbicara paling berhak
Di mimbar kau tanami kecurigaan
Di podium kau suguhkan kelicikan
cerita wayang mbeling
yang memenangkan kebatilan
mempahlawankan pengkhianat
kebenaran harus runtuh
Haruskah Pandawa kalah?
Membiarkan kurawa menang dalam Bratayuda
Kau rampas
kau kebiri cita-cita
mereka-reka sejarah
membutakan yang jelas
membekokan yang lurus
memanen kekayaan negeri
sambil memberi mimpi
tentang kemakmuran
Halilintar menggelegar
Seperti cemeti Mencabuk punggung negeri
Ajakan Dalang mbilung yang kau pakemkan
Ngudar Sabda plintir
sebagai tameng dari ketakutanmu
Membisikan Keresahan
Atas kebingungan negeri
Kau pun menghilang
Tinggalkan Puing-puing
Kekacauan perang saudara
Haruskah Pandawa kalah?
Membiarkan kurawa menang dalam Bratayuda
Bisakah yang kalah harus menang

     Pati, 190806
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar