Antologi PMK Jilid 2: 1.
A. Ganjar Sudibyo (Semarang)2. A’yat Khalili (Sumenep)3. Aan Setiawan
(Banjarbaru)4. Abah Yoyok (Tangerang)5. Abdul Aziz H. M. El Basyroh
(Indramayu)6. Abdurrahman El Husaini (Martapura)7. Acep Zamzam Noor
(Tasikmalaya)8. Ade Ubaidil (Cilegon)9. Adi Rosadi (Cianjur)10. Agus R. Subagyo
(Nganjuk)11. Agus Sighro Budiono (Bojonegoro)12. Agus Sri Danardana
(Pekanbaru)13. Agus Warsono (Indramayu)14. Agustav Triono (Purwokerto)15.
Agustinus (Purbalingga)16. Ahlul Hukmi (Dumai)17. Ahmad Ardian (Pangkep)18. Ahmad
Daladi (Magelang)19. Ahmad Samuel Jogawi (Pekalongan)20. Ahmadun Yosi Herfanda
(Jakarta)21. Akaha Taufan Aminudin (Batu)22. Akhmad Nurhadi Moekri (Sumenep)23.
Alex R. Nainggolan (Tangerang)24. Ali Syamsudin Arsi (Banjarbaru)25. Allief Zam
Billah (Rembang)26. Aloeth Pathi
(Pati)27. Alya Salaisha-Sinta (Cikarang)28. Aming Aminudin
(Mojokerto)29. Andreas Kristoko (Yogjakarta)30. Andrias Edison (Blitar)31.
Anggoro Suprapto (Semarang)32. Anna Mariyana (Banjarmasin)33. Ansar Basuki
Balasikh (Cilacap)34. Arba’ Karomaini (Pati)35. Ardi Susanti (Tulungagung)36.
Ardian Je (Serang)37. Arsyad Indradi (Banjarbaru)38. Asdar Muis R. M.
S.(Makassar)39. Asmoro Al Fahrabi (Pasuruan)40. Asril Koto (Padang)41. Asyari
Muhammad (Jepara)42. Autar Abdillah (Sidoarjo)43. Ayu Cipta (Tangerang)44.
Badaruddin Amir (Barru)45. Bambang Eka Prasetya (Magelang)46. Bambang Karno
(Wonogiri)47. Barlean Bagus S. A. (Jember)48. Bontot Sukandar (Tegal)49. Budhi
Setyawan (Bekasi)50. Chafidh Nugroho (Kudus)51. D. G. Kumarsana (Lombok
Barat)52. Darman D. Hoeri (Malang)53. Daryat Arya (Cilacap)54. Denni Melizon
(Padang)55. Denny Mizhar (Malang)56. Diah Rofika (Berlin)57. Diah Setyawati
(Tegal)58. Diana Roosetindaro (Solo)59. Didid Endro S. (Jepara)60. Dimas Arika
Mihardja (Jambi)61. Dimas Indiana Senja (Brebes)62. Dini S. Setyowati
(Amsterdam)63. Dinullah Rayes (Sumbawa Besar)64. Dulrohim (Purworejo)65. Dwi
Ery Santoso (Tegal)66. Dwi Haryanta (Jakarta)67. Dyah Kencono Puspito Dewi
(Bekasi)68. Dyah Narang Huth (Hamburg)69. Eddie MNS-Soemanto (Padang)70. Edy
Saputra (Blitar)71. Efendi Saleh (Blitar)72. Eka Pradhaning (Magelang)73. Emha
Jayabrata (Pekalongan)74. Endang Setiyaningsih (Bogor)75. Endang Supriyadi
(Depok)76. Fahrurraji Asmuni (Amuntai)77. Faizy Mahmoed Haly (Semarang)78.
Fakrunnas M. A. Jabbar (Pekanbaru)79. Fatah Rastafara (Pekalongan)80. Felix
Nesi (Nusa Tenggara Timur)81. Fendy A. Bura Raja (Sumenep)82. Ferdi Afrar
(Sidoarjo)83. Fikar W. Eda (Aceh)84. Fransiska Ambar Kristyani (Semarang)85.
Gia Setiawati Mokobela (Kotamobagu)86. Gol A Gong (Serang)87. Habibullah Hamim
(Pasuruan)88. Hadikawa (Banjarbaru)89. Haidar Hafeez (Pasuruan)90. Hardho
Sayoko Spb. (Ngawi)91. Haryono Soekiran (Purbalingga)93. Hasan B. Saidi
(Batam)94. Hasan Bisri B. F. C. (Jakarta)95. Hasta Indriyana (Bandung)96. Heny
Gunanto (Pemalang)97. Herman Syahara (Jakarta)98. Heru Mugiarso (Semarang)99.
Hidayat Raharja (Sumenep)100. Husnu Abadi (Pekanbaru)101. Iberamsayah Barbary
(Banjarbaru)102. Ibramsyah Amandit (Barito Kuala)103. Isbedy Stiawan Z.S.
(Lampung)104. Jefri Widodo (Ngawi)105. Jhon F. Pane (Kotabaru)106. Johan Bhimo
(Sragen)107. Joko Wahono (Sragen)108. Jose Rizal Manua (Jakarta)109. Joshua
Igho (Tegal)110. Jumari H. S. (Kudus)111. Juperta Panji Utama (Lampung)112.
Kalsum Belgis (Martapura)113. Ken Hanggara (Pasuruan)114. Kidung Purnama
(Ciamis)115. Kusdaryoko (Banjarnegara)116. Lara Prasetya Rina (Denpasar)117.
Linda Ramsita Nasir (Bekasi)118. Lukman Mahbubi (Sumenep)119. M. Amin Mustika
Muda (Barito Kuala)120. M. Andi Virman (Purwokerto)121. M. Enthieh Mudakir (Tegal)122.
M. Faizi (Sumenep, Madura)123. M. Syarifuddin (Jember)124. M. L. Budi Agung
(Temanggung)125. Maria Roeslie (Samarinda)126. Marlin Dinamikanto (Jakarta)127.
Melur Seruni (Singapura)128. Memed Gunawan (Jakarta)129. Micha Adiatma
(Solo)130. Mubaqi Abdullah (Semarang)131. Muhammad Rain (Langsa)132. Muhammad
Rois Rinaldi (Cilegon)133. Muhammad Zaini Ratuloli (Bekasi)134. Muhary Wahyu
Nurba (Makassar)135. Muhtar S. Hidayat (Blora)136. Mustofa W. Hasyim
(Yogjakarta)137. Nabilla Nailur Rohmah (Malang)138. Najibul Mahbub
(Pekalongan)139. Nike Aditya Putri (Cilacap)140. Novy Noorhayati Syahfida
(Tangerang)141. Nurochman Sudibyo Y. S. (Indramayu)142. Pekik Sat Siswonirmolo
(Kebumen)143. Priyo Pambudi Utomo (Trenggalek)144. R. B. Edi Pramono
(Yogyakarta)145. R. Giryadi (Sidoarjo)146. R. Valentina Sagala (Bandung)147.
Rezqie Muhammad Al Fajar (Banjarmasin)148. Ribut Achwandi (Pekalongan)149.
Ribut Basuki (Surabaya)150. Rini Ganefa (Semarang)151. Rivai Adi (Jakarta)152.
Riyanto (Purwokerto)153. Rohseno Aji Affandi (Solo)154. Rosiana Putri
(Banjarbaru)155. Rudi Yesus (Yogjakarta)156. S. A. Susilowati (Semarang)157.
Sabahuddin Senin (Kinabalu)158. Saiful Bahri (Aceh)159. Saiful Hadjar
(Surabaya)160. Samsuni Sarman (Banjarmasin)161. Sayyid Fahmi Alathas
(Lampung)162. Serunie (Solo)163. Soekoso D. M. (Purworejo)164. Soetan Radjo
Pamoentjak (Batusangkar)165. Sri Wahyuni (Gresik)166. Sulis Bambang
(Semarang)167. Sumanang Tirtasujana (Purworejo)168. Sumasno Hadi
(Banjarbaru)169. Sunaryo Broto (Kaltim)170. Suroto S. Toto (Purworejo)171.
Surya Hardi (Riau)172. Sus S. Hardjono (Sragen)173. Sutardji Calzoum Bahcri
(Jakarta)174. Suyitno Ethexs (Mojokerto)175. Syafrizal Sahrun (Medan)176.
Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin)177. Tan Tjin Siong (Surabaya)178. Tarmizi
Rumahitam (Batam)179. Tarni Kasanpawiro (Bekasi)180. Tengsoe Tjahjono
(Surabaya)181. Thomas Haryanto Soekiran (Purworejo)182. Titik Kartitiani
(Tangerang)183. Toto St. Radik (Serang)184. Turiyo Ragilputra (Kebumen)185.
Udik Agus Dhewe (Jepara)186. Udo Z. Karzi (Lampung)187. Wahyu Prihantoro
(Ngawi)188. Wahyu Subakdiono (Bojonegoro)189. Wanto Tirta (Ajibarang)190.
Wardjito Soeharso (Semarang)191. Wawan Hamzah Arfan (Cirebon)192. Wawan Kurn
(Makassar)193. Wijaya Heru Santosa (Kutoarjo)194. Wyaz Ibn Sinentang
(Ketapang)195. Yanusa Nugroho (Tangerang)196. Yatim Ahmad (Kinabalu)197. Yogira
Yogaswara (Bandung)198. Yudhie Yarcho (Jepara)199. Zubaidah Djohar (Aceh)
BURUNG BANGKAI
Kemarin burung
bangkai
Berebut
tulang-tulang kehidupan
Matahari menatap
nanar sudut kota
Meneriakan suara
gemuruh
Menggulung
seperti gelombang
Ada kebekuan
Menekan
*
Hari ini burung
bangkai
Berebut iga-iga
masa lalu
Mendung
menghadang matahari
Ada janji
mengkristal di atas ranting
**
Esok burung
bangkai
Mencuri
telur-telur kehidupan
Membius impian
semu
Bertransaksi
kesepian
Mendulang
kesunyian rasa pesimis.
Semarang,
12 Mei 1994
GUGAT!
Kapan kau memberiku pekerjaan?
Kapan kau memberiku kehidupan layak?
Episode maling
Cerita bersambung pelacuran
Tragedi penggusuran kaki lima
Cerita kriminal perampokan
Sampah harus enyah
Seperti kertas yang dikepal
Dibuang ditong sampah
Orasi-orasi di podium
Di mimbar-mimbar
Memperlacurkan ajaran-ajaran Tuhan
Para rohaniawan Bertransaksi kavlingan surga
Pengusaha berencana membangun villa-villa di surga
Rakyat dijadikan bahan bakar
Untuk penghangat ruangan surga
Kami tak punya mimpi lagi
Satu-satunya angan-anganku telah kau rampas
Apalagi yang kupunya?
Smg, 27 Des 2005
LAGU
LUGU BERLAGU
Na..na..na..
Rasa
saling se-iya sekata
Takkan
lagi ada
Harapan
Serumpun
saling
memiliki sirna
Inikah
kematangan diri
atau
globalisasi dini
ego
berkata hak
bernyanyi
demokrasi
Na..na..na..
Di
bumi para bidadari turun
berdemo
telanjangkan diri
ini
dada ranum yang disajikan surga
reguklah
cawan ini
anggur
dari sungai nirwana
sang
dewa pun tanggalkan syahwat
di
pagar-pagar pinggir jalan
lindung
teduh di pohon Quldi
Na...na..na...
Masuklah
! Pintu kubuka lebar
inilah
jalan keselamatan
mengajilah
pada kejujuran hidup
renungkan
ketulusan bola mata anakmu
sangsikan
kebenaran
Na..
na..na..
bisakah
kita duduk disini bersama
bincang
esok
tentang
anakmu
anakku
anak-anak
kita
Sekarjalak
, 16 Mei 2005
BISAKAH YANG KALAH HARUS MENANG
Di layar kaca
Kau berbicara paling berhak
Di mimbar kau tanami kecurigaan
Di podium kau suguhkan kelicikan
cerita wayang mbeling
yang memenangkan kebatilan
mempahlawankan pengkhianat
kebenaran harus runtuh
Haruskah Pandawa kalah?
Membiarkan kurawa menang dalam Bratayuda
Kau rampas
kau kebiri cita-cita
mereka-reka sejarah
membutakan yang jelas
membekokan yang lurus
memanen kekayaan negeri
sambil memberi mimpi
tentang kemakmuran
Halilintar menggelegar
Seperti cemeti Mencabuk punggung negeri
Ajakan Dalang mbilung yang kau pakemkan
Ngudar Sabda plintir
sebagai tameng dari ketakutanmu
Membisikan Keresahan
Atas kebingungan negeri
Kau pun menghilang
Tinggalkan Puing-puing
Kekacauan perang saudara
Haruskah Pandawa kalah?
Membiarkan kurawa menang dalam Bratayuda
Bisakah yang kalah harus menang
Pati, 190806
Tidak ada komentar:
Posting Komentar